Sejarah pergerakan kemerdekaan dari awal sampai akhir CPNS

Faktor internal pendorong munculnya pergerakan nasional:

  1. Adanya diskriminasi rasial
  2. Adanya penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan
  3. Lahirnya kaum-kaum intelektual/terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan
  4. Adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
  5. Akhirnya memunculkan intelektual bumiputra dan tersadar akan penjajahan Belanda

Indonesische Vereeniging

  1. Latar Belakang: Dibentuk sebagai perhimpunan mahasiswa Indonesia di Belanda untuk kegiatan sosial.
  2. Nama Awal: Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia).
  3. Tujuan Awal: Tempat mahasiswa Indonesia berkumpul, bertukar informasi terbaru terkait tanah air (Ingleson, 1993:1).

Indonesische Vereeniging akhirnya berbransformasi Menjadi Organisasi Politik, berawal dari kepemimpinan baru di bawah Iwa Kusuma Sumantri menetapkan asas organisasi yang dikenal dengan sebutan Tiga Asas Pokok:

  1. Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri.
  2. Bangsa Indonesia harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri
  3. Persatuan Bangsa Indonesia untuk melawan Belanda.
  4. Peran Hatta: Menjadi tokoh pendorong intelektual dan organisator utama perkembangan Perhimpunan Indonesia

BUDI UTOMO

Didirikan 20 Mei 1908 oleh keluarga priyayi Jawa yang bersekolah di STOVIA dan dipimpin oleh Dr. Sutomo yang beranggota Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan R.T. Ario Tirtokusumo.

Budi utomo bertujuan untuk memajukan indonesia dan meningkatkan derajat bangsa yang ditujukan pada pendidikan dan budaya Jawa.

  • Apa yang diperjuangkan Budi utomo? Pendidikan yang berkualitas bagi kaum pribumi, persatuan bangsa, dan perbaikan nasib bangsa Indonesia.
  • Hubungan Budi utomo dengan era modern? Nilai-nilai Budi Utomo tentang pendidikan dan persatuan masih relevan hingga kini. Organisasi ini menjadi cikal bakal kesadaran nasional dan semangat persatuan di kalangan pemuda Indonesia.
  • Bidang fokus: Pendidikan dan kebudayaan.
  • Contoh perjuangan Budi utomo yang relevan saat ini: Mengkampanyekan pendidikan inklusif, melestarikan budaya lokal, dan mendukung pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Contoh-contoh konkret Budi utomo yang bisa ditiru oleh pemuda Indonesia

  1. Inisiatif Pendidikan: Pemuda dapat mendirikan kelompok belajar,
  2. memberikan les gratis kepada anak-anak kurang mampu, atau membuat konten edukasi yang kreatif dan menarik di media sosial. Ini menunjukkan semangat Budi Utomo dalam mencerdaskan bangsa.
  3. Pelestarian Budaya: Mengadakan pertunjukan seni tradisional, lomba baca puisi, atau membuat dokumentasi tentang budaya lokal. Hal ini sejalan dengan upaya Budi Utomo dalam melestarikan nilai-nilai budaya bangsa.

Sarekat Dagang Islam (SDI)

SDI didirikan oleh R.M. Tirtoadisuryo dan diketuai oleh H.O.S Cokroaminoto dengan anggota Abdul Muis, H. Agus Salim. Tujuan SI untuk mengembangkan jiwa berdagang, meningkatkan derajat rakyat bumiputra,dan menggalang persatuan umat Islam.
  1. Sifat tokoh SDI: Seorang saudagar yang peduli pada nasib rakyat kecil.
  2. Tujuan berdirinya SDI: Memperjuangkan kepentingan para pedagang pribumi dan memperbaiki nasib ekonomi rakyat.
  3. Apa yang diperjuangkan SDI: Kemerdekaan ekonomi, keadilan sosial, dan persatuan umat Islam.
  4. Hubungan SDI dengan era modern: Sarekat Islam menjadi salah satu organisasi massa pertama di Indonesia dan memiliki peran penting dalam pergerakan nasional. Nilai-nilai keadilan sosial dan ekonomi yang diperjuangkan masih relevan dalam konteks pembangunan Indonesia saat ini.
  5. Bidang fokus SDI : Ekonomi dan sosial.
  6. Contoh perjuangan SDI yang relevan saat ini: Membangun koperasi dan usaha kecil menengah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama di kalangan umat Islam. Mengadvokasi isu-isu sosial seperti kemiskinan dan ketidaksetaraan.
Contoh-contoh konkret SDI yang bisa ditiru oleh pemuda Indonesia
  1. Mendirikan Koperasi Mahasiswa: Mendirikan koperasi kecil-kecilan di kampus atau lingkungan sekitar untuk membantu perekonomian teman-teman sesama mahasiswa. Ini merefleksikan semangat Sarekat Islam dalam memperjuangkan ekonomi rakyat.
  2. Advokasi Sosial: Mengkampanyekan isu-isu sosial seperti kesetaraan gender, perlindungan pekerja anak, atau pengentasan kemiskinan. Ini menunjukkan kepedulian terhadap keadilan sosial seperti yang diperjuangkan Sarekat Islam.

Indische Partij

Didirikan pada 25 Desember 1912 oleh tiga serangkai E.F.E Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat dan Cipto Mangunkusumo. Bertujuan untuk mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Memiliki surat kabar bernama De Ekspress. Suwardi menulis artikel Als Ik Eend Nederlander Was (Seandainya Saya Menjadi Seorang Belanda).
  1. Sifat tokoh: Radikal, idealis, dan memiliki semangat perjuangan sosial.
  2. Tujuan berdirinya: Memperjuangkan sosialisme dan keadilan sosial di Indonesia.
  3. Apa yang diperjuangkan: Kemerdekaan Indonesia, penghapusan sistem kolonial, dan pembangunan masyarakat sosialis.
  4. Hubungan dengan era modern: ISDV merupakan salah satu organisasi yang memperkenalkan ideologi sosialisme di Indonesia dan mempengaruhi pemikiran sejumlah tokoh pergerakan nasional.
  5. Bidang fokus: Sosial politik dan ekonomi.
  6. Contoh perjuangan relevan saat ini: Perjuangan kesetaraan sosial, perjuangan lingkungan hidup, dan pembangunan berkelanjutan.
Contoh-contoh konkret Indische Partij yang bisa ditiru oleh pemuda Indonesia
  1. Gerakan Lingkungan: Mengorganisir kegiatan bersih-bersih pantai, menanam pohon, atau mengkampanyekan penggunaan energi terbarukan. Ini mencerminkan semangat ISDV dalam memperjuangkan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
  2. Keadilan Sosial: Mengadvokasi hak-hak kelompok minoritas, seperti penyandang disabilitas. Ini sejalan dengan perjuangan ISDV untuk mencapai kesetaraan sosial.

Tamansiswa

Merupakan organisasi pendidikan yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta, sebagai respons terhadap ketidakadilan sistem pendidikan kolonial yang hanya memberikan akses kepada keturunan Belanda dan kaum bangsawan. Ki Hajar Dewantara ingin membuka akses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia, melihat pendidikan sebagai alat untuk memobilisasi politik dan mensejahterakan bangsa. Ia meyakini bahwa pendidikan yang merata akan menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan yang mampu memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Pendirian Tamansiswa dipengaruhi oleh pengalaman Ki Hajar Dewantara selama diasingkan oleh Belanda karena aktivitas politiknya bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo. Setelah kembali ke Indonesia pada 1918, ia terlibat dalam kegiatan kepemudaan dan memulai gerakan reformasi pendidikan yang menolak sistem kolonial berbasis perintah dan hukuman. Ki Hajar Dewantara mengusulkan pendidikan yang humanis dan berbasis nilai kebangsaan melalui Tamansiswa, dengan tujuan mendidik generasi muda untuk kebebasan dan kemerdekaan.

Tamansiswa berkembang pesat, mencakup berbagai jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, serta membuka lebih dari 30 cabang di seluruh Indonesia pada tahun 1922-1930. Dengan konsep pendidikan kerakyatan dan kebangsaan, Tamansiswa menjadi pelopor pendidikan nasional yang mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
  1. Siapa pendirinya: Ki Hajar Dewantara.
  2. Sifat tokoh: Pedagok yang visioner dan nasionalis.
  3. Tujuan berdirinya: Menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan budaya dan karakter bangsa Indonesia.
  4. Apa yang diperjuangkan: Pendidikan yang berkarakter, kebudayaannasional, dan persatuan bangsa.
  5. Hubungan dengan era modern: Taman Siswa menjadi salah satu lembaga pendidikan yang paling berpengaruh di Indonesia dan terus mengembangkan sistem pendidikan yang berakar pada nilai-nilai kebangsaan.
  6. Bidang fokus: Pendidikan dan kebudayaan.
  7. Contoh perjuangan relevan saat ini: Pendidikan karakter, pelestarian budaya lokal, dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan
Contoh-contoh konkret Tamansiswa yang bisa ditiru oleh pemuda Indonesia:
  1. Pendidikan Kreatif: Membuat kegiatan ekstrakurikuler yang menarik, seperti seni, musik, atau olahraga. Ini sesuai dengan semangat Taman Siswa dalam mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh.
  2. Pelestarian Budaya: Mengadakan festival budaya, membuat kerajinan tangan, atau mendokumentasikan cerita rakyat. Ini sejalan dengan upaya Taman Siswa dalam melestarikan budaya bangsa.
  3. Pendidikan Inklusif: Konsep pendidikan inklusif ini sangat sejalan dengan semangat Taman Siswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan. Dengan memberikan kesempatan bagi semua siswa untuk berkreasi dan mengembangkan potensi mereka, Taman Siswa inklusif tidak hanya memberikan pendidikan yang berkualitas, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan inklusif.

Partai Nasional Indonesia

Didirikan oleh Sukarno pada 4 Juli 1927 sebagai tanggapan atas kebutuhan akan kekuatan politik yang merepresentasikan perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan. Terinspirasi dari pertemuan-
pertemuan di Algemeene Studieclub, Sukarno dan teman-temannya membentuk PNI dengan tujuan untuk memperkuat gerakan nasionalis setelah Sarekat Islam terpecah.
  1. Siapa pendirinya: Soekarno.
  2. Sifat tokoh: Pemimpin karismatik, nasionalis sejati, dan visioner.
  3. Tujuan berdirinya: Memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui perjuangan politik yang aktif.
  4. Apa yang diperjuangkan: Kemerdekaan Indonesia, persatuan bangsa, dan pembangunan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
  5. Hubungan dengan era modern: PNI menjadi partai politik yang paling berpengaruh dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI) yang ada saat ini.
  6. Bidang fokus: Politik.
  7. Contoh perjuangan relevan saat ini: Penguatan partai politik, pembangunan nasional, dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Contoh-contoh konkret yang bisa ditiru oleh pemuda Indonesia
  1. Politik Mahasiswa: Bergabung dalam organisasi kemahasiswaan, mengikuti debat politik, atau menulis artikel opini tentang isu-isu terkini. Ini mencerminkan semangat PNI dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
  2. Pembangunan Berkelanjutan: Mengkampanyekan pembangunan yang berkelanjutan, seperti energi bersih dan pengelolaan sampah. Ini sejalan dengan visi PNI untuk
  3. membangun negara yang maju dan adil.

Sumpah Pemuda

Setelah banyak organisasi terbentuk di indonesia, para tokoh-tokoh organisasi tersebut kemudian mencanangkan tentang sumpah pemuda, sebagai suatu usaha untuk menyatukan seluruh elemen menjadi satu bangsa, satu bahasa.

Sumpah Pemuda merupakan ikrar kebangsaan yang dirumuskan melalui sebuah putusan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928. Ikrar ini adalah pernyataan kebangsaan pemuda pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama, menyatukan keyakinan mereka bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan yaitu Indonesia. Keyakinan itu lalu disebarluaskan untuk dijadikan asas bagi semua perkumpulan kebangsaan Indonesia setelah peristiwa Kongres Pemuda Kedua.

Kongres Pemuda Kedua digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Kongres ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi.

Istilah ‘Sumpah Pemuda’ melekat pada keputusan kongres ini. Makna yang terkandung adalah agar pemuda-pemudi Indonesia senantiasa mencintai tanah air Indonesia, menjaga dan merawat persatuan kita sebagai sebuah bangsa, serta menjunjung penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

BPUPKI

BPUPKI adalah singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Organisasi ini juga dikenal sebagai Dokuritsu Junbi Cosakai dalam bahasa Jepang.

BPUPKI merupakan organisasi yang dibentuk Jepang karena mereka menjanjikan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Janji tersebut diberikan sebagai usaha untuk mendapatkan simpati rakyat Indonesia dan agar rakyat Indonesia percaya dan mau membantu Pemerintah Jepang di tengah peperangan yang mereka hadapi. Akhirnya, Pemerintah Jepang pun membentuk BPUPKI pada 1 Maret 1945.

Sesuai dengan namanya, tugas BPUPKI adalah menyelidiki hal-hal yang Indonesia perlukan untuk menyambut kemerdekaan. Salah satunya merumuskan dasar negara atau filsafah hidup yang akan digunakan ketika sudah menjadi negara yang merdeka. Nantinya, dasar negara ini akan menjadi pegangan untuk Indonesia dalam merencanakan pembangunan negara ke depan dengan tangan sendiri dan lepas dari jajahan bangsa lain.

BPUPKI memiliki 63 anggota yang dilantik secara resmi. Ketuanya adalah Radjiman Wedyodiningrat. Sementara anggotanya yang paling menonjol adalah soekarno, hatta, yamin dan soepomo.

Sidang pertama BPUPKI membahas mengenai dasar negara Indonesia. Maka dari itu, para tokoh yang ada di dalam BPUPKI mengusulkan rumusan dasar negara yang memiliki banyak usul yang berbeda-beda dari masing-masing anggota. Berikut merupakan usulannya:

Muhammad Yamin mengusulkan sebagai berikut.

  1. Peri kebangsaan
  2. Peri kemanusiaan
  3. Peri kerakyatan
  4. Kesejahteraan rakyat

Soepomo mengusulkan sebagai berikut.

  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Keseimbangan lahir dan batin
  4. Musyawarah
  5. Keadilan rakyat

Soekarno mengusulkan sebagai berikut.

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
  3. Mufakat atau demokrasi
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Karena banyak orang yang mengusulkan dasar negara menurut pandangan pribadi mereka, sidang pertama pun tak menemui titik temu. Dari hasil sidang pertama tersebut, BPUPKI membentuk Panitia Kecil atau panitia sembilan yang beranggotakan 9 orang. Ketuanya adalah Seokarno, wakil ketua hatta, anggotanya adalah yamin, soebardjo, Wachid Hasyim, Maramis, abdul kahar muzakir, agus salim, abikusno.

Lewat musyawarah dan mufakat panitia sembilan, mereka kemudian menemui kesepakatan yang kemudian kemudian tertuang dalam piagam jakarta dan berisi:

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Namun sila pertama dalam piagam jakarta kemudian mendapat kritikan dari tokuh indonesia timur, sehingga sila pertama diubah menjadi ketuhanan yang maha esa. Alasan perubahan sila pertama Piagam Jakarta sebagaimana disebutkan di atas adalah demi kepentingan bangsa dan negara yang memiliki berbagai suku bangsa serta agama. Kalimat perubahan ini mencerminkan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi toleransi. Sehingga, perubahan itu turut memperlihatkan komitmen para pendiri bangsa dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan.

Selain merumuskan dasar negara yaitu pancasila, BPUPKI kemudian juga merumuskan rancangan undang-undang dasar atau UUD 1945.

PPKI

PPKI atau yang biasa kita sebut Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai adalah badan yang bertugas mempersiapkan segala sesuatu untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Pada fase inilah, indonesia kemudian merdeka.

Peran dan tugas PPKI yang paling utama yaitu mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan rencana kemerdekaan Indonesia. Mulai dari penetapan waktu dan tempat pembacaan teks proklamasi, persiapan anggota, hingga menyusun struktur negara.

Setelah PPKI dibentuk, lembaga ini mengadakan tiga kali sidang dengan agenda yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945).
  1. Mengesahkan UUD 1945.
  2. Memilih Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.
  3. Membentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sementara sebelum terbentuknya MPR dan DPR.
Sidang PPKI Kedua (19 Agustus 1945).
  1. Pembagian wilayah Indonesia terdiri atas 8 Provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil yang masing-masing dipimpin oleh gubernur.
  2. Pembentukan Komite Nasional daerah.
  3. Menetapkan 12 departemen beserta menteri untuk mengepalai departemen dan 4 menteri agama.
Sidang PPKI Ketiga (20 Agustus 1945)
  1. Pembentukan Komite Nasional.
  2. Membentuk Partai Nasional Indonesia.
  3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat.
  4. Melanjutkan tugas-tugas dari organisasi sebelumnya (BPUPKI) yakni untuk menyegerakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
  5. Membahas hal-hal praktis lainnya yang berhubungan dengan negara Indonesia, mulai dari penetapan dasar negara, hingga pembentukan lembaga negara.

Nilai luhur BPUPKI dan PPKI dalam proses perumusan Pancasila dan UUD 1945

Nilai luhur dalam proses perumusan Pancasila bagi bangsa Indonesia yang dapat dipetik adalah sebagai berikut:
  1. Mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. Mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain adalah hal yang dapat dilakukan dalam percakapan sehari-hari, diskusi, atau pertemuan kelompok. Mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain merupakan bentuk mengakui bahwa setiap orang punya derajat yang sama, sehingga harus saling menghargai dan menghormati dengan didengarkan dan dihargai pendapatnya. Jika ada orang yang menyampaikan pendapat, anggota kelompok atau anggota rapat harus mendengarkan dengan baik. Sementara itu, orang yang menyampaikan pendapat harus bersikap sopan, berbicara dengan jelas, tidak memotong pembicaraan orang lain, tidak memaksakan pendapat pada orang lain, mengutamakan kepentingan bersama, dan mengutamakan musyawarah dan mufakat. Nilai luhur perumusan Pancasila bagi bangsa Indonesia inilah yang diajarkan dalam sidang-sidang BPUPKI dan PPKI.
  2. Menerima keputusan yang diambil dalam rapat atau pertemuan. Sebuah rapat membahas sesuatu untuk menghasilkan kesepakatan atau keputusan. Keputusan yang diambil harus diterima dengan ikhlas dan terbuka, meskipun keputusan bersama itu tidak sesuai dengan pendapat pribadi.
  3. Kerja keras. Dalam proses perumusan Pancasila, para tokoh berjuang keras untuk merumuskan dasar negara. Mereka mengerahkan segala kemampuannya untuk menggali nilai-nilai kebangsaan yang dapat menjadi dasar negara.
  4. Rendah hati. Nilai luhur perumusan Pancasila bagi bangsa Indonesia selanjutnya adalah rendah hati. Dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara, para tokoh berdebat dan menyampaikan pendapat. Para tokoh negara tidak sombong dengan pendapat atau pandangannya masing-masing. Jika ada pendapat yang lebih sesuai dengan kepentingan bangsa dan negara, mereka menerimanya.
  5. Mengutamakan persatuan. Meskipun berbeda pandangan, para tokoh mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Contoh, dari ketidaksetujuan wakil-wakil Kristen dan Katolik atas teks Pancasila dalam Piagam Jakarta, tokoh Islam yang berbeda pandangan dapat menerima ketidaksetujuan itu karena lebih mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
  6. Rela berkorban. Nilai luhur perumusan Pancasila bagi bangsa Indonesia selanjutnya adalah rela berkorban. Perumusan Pancasila membutuhkan banyak pengorbanan, baik waktu, biaya, tenaga, dan lain-lain. Tetapi, demi kepentingan bangsa dan negara, pengorbanan menjadi bermanfaat bagi masa depan bangsa dan negara. Pengorbanan merupakan bakti kepada negara.
  7. Melaksanakan keputusan bersama. Melaksanakan keputusan bersama dilakukan oleh para tokoh penggagas negara. Mereka sepakat menerima dasar negara Pancasila seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 untuk kepentingan bangsa dan negara.

Pancasila

Dalam soal TWK CPNS 2024, biasanya pertanyaan soal, menyebutkan sikap dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga walaupun semuanya positif dan relevan dengan soal, jawablah sesuai dengan permintaan soal. Jika yang diminta adalah “Bagaimana sikap nyata anda.?” maka jawablah dengan pendekatan sikap. Dan jika ditanya mengenai, “bagaimana perilaku anda.?” maka jawablah dengan pendekatan dari perilaku.

Selalu ingat bahwa Sikap adalah sebuah pandangan, sebuah perasaan yang asalnya dari dalam diri kita. Sedangkan perilaku, merupakan tindakan nyata yang bisa diamati.

Contoh Sikap dan Perilaku dalam Konteks Pancasila

  1. Ketuhanan yang maha esa. Contoh SIKAP: Menghormati perbedaan agama dan keyakinan orang lain, percaya dan taat kepada Tuhan sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Contoh PERILAKU: Ikut menjaga toleransi antar umat beragama di lingkungan sekitar dengan saling bersilaturahmi. Menjalankan ibadah secara rutin dan tertib.
  2. KemanusiaanYang Adil dan Beradab. Contoh SIKAP: Menghormati hak asasi manusia tanpa membedakan suku atau agama, Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Contoh PERILAKU: Tidak mendiskriminasi orang lain dalam pergaulan sehari-hari, Membantu korban bencana alam sebagai bentuk kepedulian sosial.
  3. Persatuan Indonesia. Contoh SIKAP: Mencintai tanah air dan bangsa, bangga dengan bangsa indonesia. Contoh PERILAKU: Mengibarkan bendera merah Putih di hari nasional, aktif dalam seminar tentang persatuan dan kesatuan.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Contoh SIKAP: Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan bersama, Menghormati hasil keputusan musyawarah. Contoh PERILAKU: Terlibat aktif dalam musyawarah warga untuk menyelesaikan masalah bersama, Menjalankan hasil keputusan dengan tanggung jawab meskipun tidak sesuai keinginan pribadi.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh SIKAP: Mengembangkan sikap adil terhadap semua orang, Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Contoh PERILAKU: Membayar pajak dengan tepat waktu sebagai wujud kontribusi kepada negara. Aktif dalam kegiatan gotong royong.

Tantangan Pancasila ditengah perkembangan zaman

Di tengah perkembangan zaman, Pancasila menghadapi berbagai tantangan yang harus diantisipasi, seperti:
  1. Globalisasi dan modernisasi. Arus informasi dan budaya asing yang deras dapat melemahkan nilai-nilai Pancasila.
  2. Radikalisme dan intoleransi. Munculnya kelompok-kelompok dengan ideologi anti-Pancasila mengancam persatuan bangsa.
  3. Kesenjangan sosial dan ekonomi. Ketidakadilan dan kesenjangan yang ada di masyarakat dapat menimbulkan frustrasi serta krisis kepercayaan terhadap Pancasila.
  4. Pemahaman yang lemah Minimnya edukasi dan pengamalan Pancasila di kalangan generasi muda memperlemah posisi Pancasila sebagai ideologi negara.
Untuk mempertahankan relevansi dan kekuatan Pancasila di era modern, perlu dilakukan
langkah-langkah strategis, antara lain:
  1. Pendidikan dan internalisasi Pancasila. Yaitu memperkuat pendidikan Pancasila di semua jenjang pendidikan dan menyelenggarakan program internalisasi Pancasila bagi masyarakat.
  2. Penguatan nilai-nilai Pancasila. Yaitu mendorong implementasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat serta penegakan hukum yang sesuai dengan nilai-nilainya
  3. Narasi yang relevan. Yaitu mengembangkan narasi Pancasila yang kontekstual dan menarik bagi generasi muda, terkait dengan isu-isu yang dihadapi bangsa
  4. Peran pemuda. Yaitu memperkuat keterlibatan pemuda sebagai agen perubahan dalam menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan: Pancasila adalah ideologi yang perlu terus dijaga dan dikembangkan agar tetap relevan dengan zaman. Tantangan dari globalisasi, radikalisme, serta kesenjangan sosial harus diatasi melalui
strategi yang tepat dan kolaboratif dari seluruh elemen bangsa. Dengan Pancasila sebagai ideologi negara, Indonesia dapat mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Sometimes you just don't know the answer