Makna Dibalik Lagu: Linkin Park ~ Burning in the Skies

“Burning in the Skies” atau jika dibahasa indonesiakan terbakar dilangit, sebenarnya adalah sebuah lagu yang menarasikan tentang bagaimana manusia merusak alam dan lingkunganya lewat berbagai cara.

Pergilah untuk melihat dunia apa adanya. Dunia yang hancur karena orang-orang serakah dan egois mementingkan diri mereka sendiri. “Burning in the Skies” atau jika dibahasa indonesiakan terbakar dilangit, sebenarnya adalah sebuah lagu yang menarasikan tentang bagaimana manusia merusak alam dan lingkunganya lewat berbagai cara.

Begitukah makna dari lagu ini? Untuk lebih lengkap bagaimana interpretsi makna lagu ini, yuk lah kita bedah lagunya bait demi bait. Baca sampai habis ya, kesimpulan ada di akhir tulisan.

I used the deadwood to make the fire rise
Aku menggunakan kayu mati untuk membuat kenaikan api
The blood of innocence burning in the skies
Darah tidak bersalah terbakar di langit
I filled my cup with the rising of the sea
Aku mengisi cangkirku dengan meningkatnya laut
And poured it out in an ocean of debris
Dan menuangkannya dalam lautan puing
lirik ini secara harfiah mengkritik egoisnya prilaku manusia yang membuat kerusakan di muka bumi. Kata “kayu mati” bisa diterjemahkan sebagai penebangan atau perusakan hutan. Penebangan hutan tentu saja dapat menaikkan suhu bumi, penebangan pembakaran  hutan mengurangi CO2, membuat jutaan manusia tak bersalah mati. Pada lirik “mengisi cangkirku” bisa diartikan bahwa untuk menghaasilkan air panas misal, kita harus memasaknya lewat minyak bumi, atau gas bumi. Dampak dari semua itu tentu saja pemanasan global dengan meningkatnya permukaan airlaut. Kedepan lama-lama semuanya akan jadi puing (kehancuran)

I'm swimming in the smoke
Aku berenang di asap
Of bridges I have burned
Dari jembatan yang telah ku bakar
So don't apologize
Jadi jangan minta maaf
I'm losing what I don't deserve
Aku kehilangan apa yang aku tidak pantas
What I don't deserve
Apa yang aku tidak layak
Lirik selanjutnya menggambarkan egoisnya prilaku manusia dibanyak hal.  Kita diberi gambaran lirik “Berenang diasap”, sebuah gambaran ketika bom atom misal jatuh didaerah kita, manusia hancur perkeping-keping bersamaan dengan asap, atau sebuah jembatan yang terbakar hancur adalah akibat dari ledakan itu. “kata jangan minta maaf” bisa berarti bahwa manusia jangan pernah meminta ampunan kepada tuhan. Kerusakan, kehilangan, yang diakibatkan manusia sendiri tak layak dan tak pantas diberi ampunan

We held our breath when the clouds began to form
Kita menahan napas ketika awan mulai terbentuk
But you were lost in the beating of the storm
Tapi kau tersesat dalam pemukulan badai
And in the end we were made to be apart
Dan pada akhirnya kita dibuat untuk menjadi terpisah
In separate chambers of the human heart
Di ruang terpisah dari hati manusia
Ketika pencemaran udara akibat pembakaran hutan, asap dari industri atau kendaraan bermotor yang seharusnya tak layak untuk dihisap. Tapi kita tetap menghisapnya, karna kita sendiri yang membuat asap itu. Dan pada akhirnya semuanya akan musnah, terpisah dari hipu dan mati.

Kesimpula:
Setelah kita interpretasi dan maknai semua lirik lagu ini, dapar disimpulkan bahwa sebenarnya kerusakan bumi yang dikawatirkan manusia seperti sekarang ini, penyebabnya adalah manusia sendiri. Lagu ini menggambarkan pada kita bagaimana manusia merusak lingkinganya dengan penebangan hutan missal, polusi udara missal ataupun perang antar negara yang sering terjadi.

Jika kita melihat video klip “Burning in the Skies”, kita disuguhkan dengan sepasang kekasih yang sedang akan berciuman dipinggir kota dimana saat itu pula bom jatuh salah satu efek palng menyentuh akibat prilaku manusia di lagu ini. Lewat lagu ini juga ditekankan betapa munafiknya manusia terus memohon ampun kepada tuhan atas semua bencana yang terjadi, tanpa manusia sadari bahwa kerusakan yang terjadi adalah ulahnya sendiri.






*Penulis lirik lagu Burning in the Skies adalah Chester Charles Bennington, Robert G. Bourdon, Brad Delson, Mike Shinoda, Dave Farrell and Joseph Hahn. Lagu ini rilis pada tahun 2010. Sedangkan interpretasi pemaknaan pada lirik lagu ini berasal dari pendapat pribadi penulis blog.