Makna Dibalik Lagu Coldplay ~ What If: Kasih, bagaimana jika kita putus saja?
Lagu “What if” secara sederhana
mengisahkan tentang hubungan antara si penulis lagu dan pasangannya yang
diambang kehancuran. Sepertinya mereka sering bertengkar, sehingga penulis
lagu seolah ragu apakah ia ingin meneruskan hubungan tersebut atau
mengakhirinya. Penulis lagu pun akhirnya melontarkan sebuah pertanyaan “bagai
mana jika” di keseluruhan lirik pada kekasihnya. “Bagaimana jika tidak
ada harapan lagi tuk melanjutkan hubungan dengan cara yang baik? Bagaimana
jika kekasihnya sudah tak mencintainya lagi? bagaimana jika tak ada ini
dan itu, dst”
Oke Untuk lebih
lengkap bagaimana interpretsi makna lagu ini, yuk lah kita bedah lagunya bait
demi bait. Baca sampai habis ya, kesimpulan ada di akhir tulisan.
|
Verse 1:
What if there was no
lie?
Bagaimana jika tidak ada
kebohonga?
Nothin' wrong, nothin'
right
Tidak ada yang salah,
tidak ada yang benar
What if there was no
time
Bagaimana jika tidak ada
waktu
And no reason or
rhyme?
Dan tidak ada alasan dan
sebab?
What if you should
decide
Bagaimana jika kau harus
memutuskan
That you don't want me
there by your side
Bahwa kau tidak ingin
aku di sana di sampingmu
That you don't want me
there in your life?
Bahwa kau tidak ingin
aku di sana di hidupmu?
|
Verse 1, bahkan di keseluruhan lirik lagunya,
berisikan tentang pertanyaan penulis lagu pada kekasihnya. Jadi penulis lagu
seolah ngomong sama kekasihnya “hey kekasihku, gimana kalo hubungan kita
putus saja, pasti ga ada kebohongan lagi, ga ada adu argumen lagi dimana ga
ada yang salah atau benar?”
Lirik “What if you
should decide, dst” melanjutkan perkataan si penulis lagu. “toh, kamu
juga sepertinya sudah ga cinta sama aku, tog sepertinya kamu tak
menginginkaku dalam hidupmu lagi”
|
Verse 2:
What if I got it
wrong?
Bagaimana jika aku salah
memahami?
And no poem or song
Dan tidak ada puisi atau
lagu
Could put right what I
got wrong
Apa bisa memperbaiki apa
yang aku salah pahami?
Or make you feel I
belong
Atau membuatku merasakan
aku pantas di sana
What if you should
decide
Bagaimana jika kau harus
memutuskan
That you don't want me
there by your side
Bahwa kau tidak ingin
aku di sana di sampingmu
That you don't want me
there in your life?
Bahwa kau tidak ingin
aku di sana di hidupmu?
|
Lirik ini adalah gambaran
kegelisahan dari penulis, dan seolah melanjutkan pertanyaan pada kekasihnya. “hey
kekasihku, gimana kalo kita putus saja, toh akhirnya aku kamu anggap salah
lagi, toh akhirnya aku tak bisa memperbaiki kesalahanku, toh akhirnya aku gak
bisa memperbaiki hubungan kita lagi”
|
Chorus:
Ooh, that's right
Ooh, itu memang benar
Let's take a breath,
jump over the side
Ayo tarik nafas,
melompatlah ke sisi yang lain
Ooh, that's right
Ooh, itu memang benar
How can you know it if
you don't even try?
Bagaimana kau bisa
mengetahuinya kalau kau bahkan tidak mencoba?
Ooh, that's right
Ooh, itu memang benar
|
Chorus/reff adalah kesimpulan dari semua pertanyaan
penulis lagu pada kekasihnya. Sepertinya lirik ini seolah penulis mantap
untuk pergi dari hidup kekasihnya. Daripada terus-terusan sakit, ia seolah
ingin melepas kekasihnya. Semua itu menjawab semua keragu-raguan atas
hubungan dengan kekasihnya di semua lirik lagu, ia ingin mencoba melepaskan,
karena jika tak mencoba bagaimana ia bisa mengetahuinya.
|
Verse 3:
Every step that you
take
Setiap langkah yang kau
ambil
Could be your biggest
mistake
Mungkin saja kesalahan
terbesarmu
It could bend or it
could break
Itu bisa bengkok atau
itu bisa hancur
But that's the risk
that you take
Tapi itu adalah resiko
yang kau ambil
What if you should
decide
Bagaimana jika kau harus
memutuskan
That you don't want me
there by your side
Bahwa kau tidak ingin
aku di sana di sampingmu
That you don't want me
there in your life?
Bahwa kau tidak ingin
aku di sana di hidupmu?
|
Verse 3, menjabarkan lebih lanjut lirik reff. Bahwa
mungkin dengan meninggalkan kekasihnya, si penulis lagu mengambil banyak resiko,
bagi dirinya sendiri atau bagi kekasihnya. Tapi cinta sendiri juga merupakan
sebuah resiko, cinta kadang memberi kita keindahan kadang juga memberi rasa
sakit.
Di lirik ini di
tegaskan kembali bahwa toh kekasihnya mungkin juga tak mencintainya lagi, tak
ingin si penulis lagu ada di sisinya lagi. jadi untuk apa mempertahankan
semua hubungan cinta tersebut.
|
Kesimpulan:
Setelah kita interpretasi
lirik demi lirik, dapat disimpulkan bahwa lagu “What if” sebenarnya
menceritakan tentang keragu-raguan si penulis lagu terhadap masa depan
hubungan percintaan dengan kekasihnya. Jika kita melihat liriknya, sepertinya
kekasihnya tak mencintainya lagi, sehingga penulis lagu terus bertanya pada
kekasihnya “bagaimana jika kita putus saja, pasti ga ada kebohongan lagi,
ga ada adu argumen lagi dimana ga ada yang salah atau benar, ga ada yang
harus di jelaskan lagi, dan seterusnya” pertanyaan tersebut lah yang
akhirnya menjadikan tekatnya bulat untuk meninggalkan kekasihnya. Meskipun
berat, dan penuh resiko, namun mau bagaimana lagi, kalo ga mencoba
meninggalkan gimana kita bisa tahu kan? Akan percumah juga kalo
mempertahankan hubungan jika keduanya terus merasakan sakit. Jadi
meninggalkan mungkin adalah pilihan bijak.
*Penulis lirik lagu
What If adalah Chris Martin, Lagu ini rilis tahun 2005. Sedangkan interpretasi
pemaknaan pada lirik lagu ini berasal dari pendapat pribadi penulis blog.
|
Posting Komentar untuk "Makna Dibalik Lagu Coldplay ~ What If: Kasih, bagaimana jika kita putus saja?"