Makna Dibalik Lagu: Radiohead ~ Street Spirit (Fade Out)

Street Spirit adalah sebuah lagu tentang sebuah waktu di kehidupan manusia. sebuah waktu yang terus berjalan, sebuah waktu yang bercerita tentang apa yang kita lakukan dalam hidup, yang lambat laun akan menghilang bersama...

Tidak ada makna yang solid dalam lagu ini. Dan seperti kebanyakan lagu Radiohead lain, Street Spirit seolah adalah sebuah teka-teki lewat kejeniusan liriknya. Thom Yorke (Vokalis Radiohead) sendiri dalam suatu wawancara mengenai lagu ini mengatakan bahwa lagu ini bertema tentang "iblis dan hilangnya setiap watu dalam hidup manusia." Dalam artian bahwa lagu ini seolah dimaksudkan untuk menjadi hal yang paling gelap yang pernah ditulis dalam sebuah lirik lagu. Yorke kadang mengaku kesulitan memainkan lagu ini di konser, karena ia sangat meresapi maknanya sehingga sangat menguras emosi. Jadi lagu ini biasanya akan di taruh dibagian akhir sebelum konser selesai.

Jika kita melihat liriknya, saya berfikir Street Spirit adalah tentang sebuah waktu di kehidupan manusia. sebuah waktu yang terus berjalan, sebuah waktu yang bercerita tentang apa yang kita lakukan dalam hidup, semuaanya yang kita lakukan, lambat laun semuanya akan menghilang bersama diri kita sendiri. Jadi lagu ini seolah melambangkan pikiran-pikiran tentang berapa banyak waktu yang tersisa dalam hidup manusia, karena faktanya, hidup itu bukan sesuatu yang abadi.

Oke, kita coba maknai dan interpretasi saja liriknya. Baca sampai habis ya, kesimpulan ada diakhir tulisan.

Verse 1:
Rows of houses, all bearing down on me
Deretan rumah, semuanya menindihku
I can feel their, blue hands is toching me
Aku bisa merasakannya, tangan biru menyentuhku
All these things into position
Semua hal kemabali kepada posisinya
All these things will one day swallow hole
Suatu hari nanti semua hal ini akan di telan lubang
Verse 1, Yorke menyanykan “deretan” rumah, mungkin bisa dimaknai sebagai perjalanan hidup manusia dengan semua cerita mereka, pada suatu saat nanti akan berakhir dan kembali ke posisinya. Lirik “ditelan lubang” mungkin adalah lambing kematian. Jadi bisa disederhanakan bahwa hidup kita ini entah apapun yang kita lakukan, pasti akan berujung dengan kematian.

Chorus:
And fade out again
Dan mucul lagi
and fade out again…
Dan muncul lagi…
Belum tahu apa maknanya

Verse 2:
This machine will, will not communicate
Mesin ini tidak akan dapat berkomunikasi lagi
These thoughts and the strain, i am under
Pikiran dan ketegangan ini saat ku berada dibawah
Verse 2, Thom menyanyikan “This machine” ini merujuk pada gitarnya. Jadi ia dalam lirik ini seolah menjelaskan bahwa ia tak bisa memainkan gitarnya jika berfikir tantang kematian mungkin, tentang sesuatu yang tak bisa abadi mungkin. Ini seoalah penggambaran mu tentang kematian?

Verse 3:
Cracked eggs, dead birds
Retakan telur, kematian burung
Scream as they fight for life
Teriakan saat mereka bertarung untuk hidup
i can fell death, can see its beady eyes
Aku dapat merasakan kematian, dan melihat mata mata itu seperti manik-manik
All these things into position
Semua hal kembali kepada posisinya
All these things will one day swallow hole
Suatu hari nanti semua hal ini akan di telan lubang
Verse 3, mungkin bisa dimaknai sebagai sebuah  Gambaran akan kematian. Hal tersebut diperkuat oleh lirik “i can fell death” karena semua ini taka da yang abadi, karena semua ini hanya sementara, setelah itu bakal kembali pada-Nnya, pada posisinya.

Outro:
Immerse your soul in love
Benamkan jiwamu dalam cinta
Immerse your soul in love
Benamkan jiwamu dalam cinta
Outro mungkin adalah inti dari lagu. Lirik "Benamkan jiwamu dalam cinta." Pada dasarnya Thom seolah ingin  mengatakan lewat lirik ini,  bahwa hidup ini terlalu singkat untuk hidup dalam kebencian, dan bahwa kita perlu memanfaatkan setiap momen dengan saling mencintai, karna waktu kita di dunia tak lama, dan tak abadi.

Kesimpulan:
Setelah kita interpretasi dan maknai liriknya, lagu Street Spirit seoalah bercerita tentang perjalanan waktu hidup manusia, dan kesadaran bahwa semuanya dipengaruhi oleh kematian. Ya, tak ada yang abadi di dunia ini, apapun yang kita perbuat dalam hidup kita, pasti akan berujung, pasti kembali pada tempat semula. Jika kamu mendengarkan ritme lagunya, petikan gitar seolah terdengar seperti jam yang berdetak. Sebuah detak jam yang mewakili detak jantung, dan melambangkan berapa banyak waktu yang tersisa seseorang di dunia.

Keseluruhan lirik lagu ini pada awalnya terasa gelap, tidak ada harapan, seolah sebuah gambaran bahwa kita selalu diawasi oleh kematian, sepertinya kematian seolah digambarkan selalu terjadi dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya. Namun, semua kengerian itu akhirnya sirna, ketika lirik lagu mencapai akhir ketika Thom menyanyikan "Benamkan jiwamu dalam cinta" yang pada dasarnya Thom seolah ingin mengatakan lewat lirik ini,  bahwa hidup ini terlalu singkat untuk hidup dalam kebencian, dan bahwa kita perlu memanfaatkan setiap momen dengan saling mencintai, karna waktu kita di dunia tak lama, dan tak abadi.









*Penulis lirik lagu Street Spirit adalah Thoma Yorke. Lagu ini rilis pada tahun 1995. Sedangkan interpretasi pemaknaan pada lirik lagu ini berasal dari pendapat pribadi penulis blog.