Makna Dibalik Lagu: Alan Walker ~ The Spectre
Lagu "Spectre" meceritakan tentang seseorang (kita ibaratkan sebagai Alan walker) yang sadar bahwa dirinya telah berbuat salah di dalam hidupnya. Namun perasan sadar nya tersebut sudah terlambat, karena ia seolah telah telah masuk dalam gemerlapnya dunia yang dipenuhi hal-hal negatif. Jadi kata “Spectre” hanyalah nama lain untuk hantu yang merupakan sebuah metafora tentang bagaimana Alan Walker bertarung dengan dirinya sendiri dalam upanyanya untuk sadar dari hidupnya yang kelam.
Lagu "Spectre"
meceritakan tentang seseorang (kita ibaratkan sebagai Alan walker) yang sadar
bahwa dirinya telah berbuat salah di dalam hidupnya. Namun perasan sadar nya
tersebut sudah terlambat, karena ia seolah telah telah masuk dalam
gemerlapnya dunia yang dipenuhi hal-hal negatif. Jadi kata “Spectre” hanyalah
nama lain untuk hantu yang merupakan sebuah metafora tentang bagaimana Alan
Walker bertarung dengan dirinya sendiri dalam upanyanya untuk sadar dari
hidupnya yang kelam.
Sebagai contoh, lagu
ini tuh seolah menggambarkan tentang bagaimana seseorang kecanduan narkoba,
dan ingin sembuh dari kecanduan tersebut. Di suatu sisi, ia sadar bagaimana
berbahayanya narkoba dalam hidupnya, namun di sisi lain ia seolah masih
menikmati narkoba tersebut karena telah terjerumus dan kecanduan, hal
tersebutlah yang menjadikan hantu dalam kepalanya. (ini hanya contoh
saja)
Oke untuk lebih
jelasnya lagi, kita interpretasi dan maknai saja keseluruhan liriknya. Baca
sampai habis ya, kesimpulan ada di akhir tulisan.
|
Verse 1
Hello, hello
Halo, halo
Can you hear me, as I
scream your name
Bisakah kau mendengar
ku, sebagaimana aku berteriak menyebut namamu
Hello, hello
Halo, halo
Do you need me, before
I fade away
Apakah kau membutuhkan
ku, sebelum aku menghilang
|
Verse 1, Seolah adalah penggambaran tentang
kebingungan alan walker karena telah melakukan suatu kesalahan dalam
hidupnya. Jadi ia seolah memanggil seseorang untuk membantunya untuk
menghilangkan keraguannya, kebingungannya, Sebelum ia menghilang dan
terjerumus dalam semua kesalahanya tersebut.
|
Chorus:
Is this a place that I
call home
Inikah tempat yang ku
sebut rumah
To find what I’ve
become
Untuk menemukan jati
diriku
Walk along the path
unknown
Berjalan di sepanjang
jalan yang tak diketahui
We live, we love, we
lie
Kita hidup, kita
mecintai, kita berbohong
Deep in the dark, I
don’t need the light
Jauh di dalam kegelapan,
aku tak membutuhkan cahaya
There’s a ghost inside
me
Ada hantu di dalam
jiwaku
It all belongs to the
other side
Itu semua memiliki sisi
lain
We live, we love, we
lie
Kita hidup, kita
mecintai, kita berbohong
(We live, we love, we
lie)
(Kita hidup, kita
mecintai, kita berbohong)
|
Chorus/reff Alan
walker seolah menekankan kesadaranya tentang hal-hal yang pernah ia anggap
baik. Ia kira semua hal tersebut bisa melindunginya layaknya rumah. Namun
semua perkiraanya tersebut meleset, sehingga ia seolah bertanya “benarkah
ini yang ku sebut rumah?” karena rumah sejatinya bisa membuat kita
menemukan jati diri, sementara rumah yang ia maksud dalam lirik lagu seolah
malah menjerumuskanya. Contoh simpelya: kita sebagai anak remaja kadang
menganggap bergaul dengan anak-anak nakal itu baik, namun setelah kita
bergaul dengan mereka dan terjerumus dengan kehidupan mereka, barulah kita
sadar bahwa bergaul juga harus berhati-hati dalam memilih teman.
Oleh sebab itu
hidupnya tersa gelap. Ia kemudian bertarung dengan dirinya sendiri di dalam
kepalanya, memikirkan antara hal baik dan hal buruk. Karena keduanya punya
sisi, ia ingin agar hidupnya menjadi baik, namun di didi lain ia telah
terjerumus dalam kelamnya dunia ini.
Dari perdebatan
tersebut, alan akhirnya menemukan sebuah kesimpulan. Lirik “We live, we
love, we lie” seolah ingin menekankan bahwa kita itu hidup “seharusnya”
untuk mencintai sesama manusia, namun dalam kenyataanya kita selalu berbuhong
dan berdusta. karena kita sebagai manusia memang tidaklah sempurna. Namun
dari kebohongan, dan dusta inilah kita bisa memetik pelajaran
darinya...
|
Verse 2:
Hello, hello
Halo, halo
Nice to meet you,
voice inside my head
Senang bertemu dengan
mu, suara dalam kepala ku
Hello, hello
Halo, halo
I believe you, how can
I forget
Aku percaya padamu,
bagaiamana mungkin aku bisa lupa
|
Verse 2 adalah akhir
dari lagunya, lirik ini seolah sebagai penegas jika alan walker ingin keluar
dari hidupnya yang gelap dan suram kearah lebih baik. Sehingga ia terus-terusan
meyakinkan pikiranya, mempercayai pikiranya lagi dan menyusun ulang konsep
hidupnya kerah yang lebih baik lagi.
|
Kesimpulan akhir:
Bagi saya, lagu ini seolah
bercerita seseorang yang merasa dalam hidupnya ia tersesat dalam gemerlapnya
dunia yang penuh hal negatif, sehingga ia ingin agar hidupnya berubah ke arah
yang lebih baik. Dalam usahanya membuat hidupnya lebih baik, ia menemui
problema. Di satu sisi ia ingin berubah, di sisi lain ia sudah terjerumus
dalam gemerlapnya dunia dan susah untuk keluar dari jeratnya. Oleh sebab itu,
ia kemudian berusaha meyakinkan pikiranya sednri dan bertarung dengan pikiran
yang kontradiksi tersebut. Jadi kata “Spectre” hanyalah nama lain untuk hantu
yang merupakan sebuah metafora tentang bagaimana Alan Walker bertarung dengan
dirinya sendiri dalam upanyanya untuk sadar dari hidupnya yang kelam.
Dari perdebatan
tersebut, ia akhirnya menemukan sebuah kesimpulan. Lirik “We live, we
love, we lie” seolah ingin menekankan bahwa kita itu hidup “seharusnya”
untuk mencintai sesama manusia, namun dalam kenyataanya kita selalu berbuhong
dan berdusta. karena kita sebagai manusia memang tidaklah sempurna. Namun
dari kebohongan, dan dusta inilah kita bisa memetik pelajaran darinya,
tentang bagaimana kita agar tak mempercayai suatu hal, tak mempercayai
seseorang dengan begitu saja.
*Penulis lirik lagu The
Spectre adalah Alan Walker, Mood Melodies, Fredrik Borch Olsen, Julia
Karlsson, Anton Rundberg, Gunnar Greve Pettersen, Jesper Borgen, Farruko,
Frank Miami & Sharo Torres. Lagu ini rilis pada tahun 2017. Sedangkan
interpretasi pemaknaan pada lirik lagu ini berasal dari pendapat pribadi
penulis blog.
|
2 komentar