Makna Dibalik Lagu Slipknot ~ Vermilion Pt. 2: Dendam cinta tak terbalas

Lagu "Vermilion Pt. 2" menceritakan tentang seorang pria yang mengalami kemarahan, mengalami sakit hati, yang sangat mendalam karena perasaan cintanya ditolak oleh wanita yang ia cintai. Jadi, pria tersebut seolah dendam kepada wanita itu dan berharap wanita itu...

Lagu "Vermilion Pt. 2" menceritakan tentang seorang pria yang mengalami kemarahan, mengalami sakit hati, yang sangat mendalam karena perasaan cintanya ditolak oleh wanita yang ia cintai. Jadi, pria tersebut seolah dendam kepada wanita itu dan berharap wanita itu mati saja, berharap wanita itu jadi mitos, dan lenyap dari hidupnya, agar ia bisa melupakan semua rasa sakitnya. Argumen ini juga diperkuat oleh video klip lagunya, yang seolah menggambarkan jenazah wanita yang terbang kesana kemari di langit.

Vermilion atau jika dibahasa indonesiakan berarti merah terang, sebenarnya adalah metafora tentang kemarahan dan dendam dari pria tersebut, kepada wanita yang ia cintai, karena warna merah biasanya adalah lambang kebencian.

Untuk memperjelas bagaimana kisah di lirik lagu secara detil, kita interpretasi dan maknai saja keseluruhan liriknya. Baca sampai habis ya, supaya mendapat semua kesimpulan tentang makna lagunya di akhir tulisan.

Verse 1:
She seemed dressed in all of me
Dia nampak mendandani ku (secara) keseluruhan
Stretched across my shame
Menyingkap rasa malu ku
All the torment and the pain
Semua siksaan dan rasa sakit
Leaked through and covered me
Terus meresap dan menutupi ku
I'd do anything to have her, to myself
Aku akan melakukan apa saja untuk memiliki dia, untuk diriku sendiri
Just to have her for myself
Untuk memiliki dia, untuk diriku sendiri
Now, I don't know what to do
Sekarang, Aku tak tahu apa yang harus kulakukan
I don't know what to do when she makes me sad
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan ketika Ia membuatku sedih
Verse 1, lirik “Stretched across my shame” bisa dimaknai sebagai rasa malu si pria karena cintanya sudah di tolak. Di lirik juga di gambarkan bahwa pria tersebut sangat mendambakan dan ingin memiliki si si wanita, namun ia tak tahu apa yang harus di perbuatnya karena cintanya sudah di tolak

Verse 2:
She is everything to me
Dia adalah segalanya bagiku
The unrequited dream
Mimpi yang tak terbalas
A song that no one sings
Lagu yang tidak dinyanyikan oleh siapapun
The unattainable
Sesuatu yang tak tercapai
She's a myth that I have to believe in
Dia adalah mitos yang harus ku percayai
All I need to make it real is one more reason
Yang ku butuhkan untuk membuatnya nyata hanyala satu
I don't know what to do
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan
I don't know what to do when she makes me sad
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan ketika ia membuatku sedih
Verse 2, bisa dimaknai bahwa wanita tersebut adalah segalah alasan dari rasa sakit hatinya. Karena wanita tersebut telah menolak cintanya, sehingga semua itu menghancurkan mimpinya, membuat hatinya hampa layaknya lagu yang tak dinyanyikan, dan membuat semua harapanya tak tercapai.

Jadi ia berharap wanita itu mati saja, dan menjadi mitos dan tak harus ia percayai

Chorus:
But, I won't let this build up inside of me
Namun, tak akan ku biarkan semua ini menumpuk didalam diriku
I won't let this build up inside of me
Tak akan ku biarkan semua ini menumpuk didalam diriku
I won't let this build up inside of me
Tak akan ku biarkan semua ini menumpuk didalam diriku
I won't let this build up inside of me
Tak akan ku biarkan semua ini menumpuk didalam diriku
Chorus, Pada dasarnya, si pria dalam lirik ini menginginkan wanitanya lenyap/mati, sehingga taka da lagi perasaan sedih dendam, yang menumpuk dalam hatinya.

Bridge:
I catch in my throat, choke
Tenggorokanku tersedak
Torn into pieces
Robek menjadi beberapa bagian
I won't, no
Aku tak akan, tak
I don't wanna be this
Aku akan pernah menjadi seperti ini
Bridge adalah sumpah si pria untuk tidak jatuh cinta/memikirkan wanita itu lagi.

Outro
(I won't let this build up inside of me)
(Tak akan ku biarkan semua ini menumpuk didalam diriku)
(I won't let this build up inside of me)
(Tak akan ku biarkan semua ini menumpuk didalam diriku)
(I won't let this build up inside of me) She isn't real
(Tak akan ku biarkan semua ini menumpuk didalam diriku) Dia tidak nyata
(I won't let this build up inside of me) I can't make her real
(Tak akan ku biarkan semua ini menumpuk didalam diriku) aku tak bisa membuatnya nyata
(I won't let this build up inside of me) She isn't real
(Tak akan ku biarkan semua ini menumpuk didalam diriku) Dia tidak nyata
(I won't let this build up inside of me) I can't make her real
(Tak akan ku biarkan semua ini menumpuk didalam diriku) aku tak bisa membuatnya nyata
Outro maknanya sama dengan lirik Chorus/ref diatas, yang dasarnya, si pria dalam lirik ini menginginkan wanitanya lenyap/mati (di pertegas oleh lirik She isn't real/ I can't make her real) sehingga tak ada lagi perasaan sedih dendam, yang menumpuk dalam hatinya.

Kesimpulan:
Setelah kita interpretasi dan maknai keseluruhan liriknya, Lagu Vermilion Pt. 2, menceritakan tentang seorang pria yang mengalami kemarahan, mengalami sakit hati, yang sangat mendalam karena perasaan cintanya ditolak oleh wanita yang ia cintai. Jadi, pria tersebut seolah dendam kepada wanita itu dan berharap wanita itu mati saja, berharap wanita itu jadi mitos, dan lenyap dari hidupnya, agar ia bisa melupakan semua rasa sakitnya. Seperti yang sudah dijelaskan di paragraph pertama diatas.

Om Corey Taylor (vokalis Slipknot) dalam sebuah wawancara mengenai lagu ini mengatakan bahwa pria yang di maksud diatas sebenarnya adalah penguntit. Jadi tema lagunya adalah tentang pria menguntit wanita, namun semua rasanya itu tak tersampaikan sehingga pria tersebut dendam. Layaknya di lirik verse 1 lagu, Corey seolah menerangkan bahwa penguntit itu selalu ingin memiliki kita sepenuhnya hanya untuk diri sendiri. Jika kita mengatakan ‘tidak’, mereka akan mengintimidasi (bahkan intimidasi pembunuhan) untuk membuat kita melakukan apa yang diinginkannya, karena mereka tidak menerima jawaban ‘tidak’.





*Penulis lirik lagu Vermilion Pt. 2 adalah Corey Taylor, Nathan Jonas Jordison, Paul Dedrick Gray dan Christopher Michael Fehn . Lagu ini rilis pada tahun 2004. Sedangkan interpretasi pemaknaan pada lirik lagu ini berasal dari pendapat pribadi penulis blog.