Makna Lirik Lagu Bertaut Milik Nadin Amizah
Makna lagu bertaut menceritakan tentang kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Lagu ini seolah mengungkapkan bahwa hubungan antara seorang ibu dan anaknya takkan mungkin bisa dipisahkan, dalam keadaan apapun. Seorang ibu pasti akan senantiasa hadir dalam setiap fase kehidupan anaknya, terutama saat sang anak menghadapi kehidupan yang sulit / pelik.
Kata 'bertaut' artinya adalah saling berkaitan, saling mengikat, atau saling jalin-menjalin. Kata ini merujuk pada fakta bahwa hubungan antara seorang ibu dan anak, selalu saja bertaut/berkaitan.
Karena walau bagaimanapun ibu dan anak punya darah yang sama,punya ikatan batin yang sama, punya sifat yang sama, punya ego yang sama, dan kadang punya cara pandang yang sama dalam menghadapi permasalahan hidup.
Bagi seorang ibu, anak adalah segala-galanya, darah dagingnya, sehingga ia mau berkorban untuk anaknya. Bagi sang anak, ibu adalah segala-galanya, ibu adalah seseorang yang akan ia hormati sampai mati, karena ibu adalah sosok pahlawan dalam hal apapun, yang jasanya takkan mampu ia bayar.
Berangkat dari fakta tersebut, Nadin Hamizah lewat lagu Bertaut, seolah ingin menuntun kita untuk berfikir bahwa kehadiran sosok orang tua sangatlah berarti bagi hidup kita. Terlebih sosok seorang ibu, yang mampu membuat kita nyaman, yang mampu melindungi kita, yang senantiasa hadir dalam hidup kita dan yang senantiasa menyemangati kita dalam keadaan salah atau benar.
Ingin tahu lebih dalam tentang bagaimana Nadin Hamizah menggambarkan sosok ibunya? Mari kita interpretasikan saja makna bait-bait lirik lagunya. Baca sampai habis ya, kesimpulan ada di akhir tulisan.
Bun, hidup berjalan seperti bajingan
Seperti landak yang tak punya teman
Ia menggonggong bak suara hujan
Dan kau pangeranku, mengambil peran
Makna bait lirik 1: Bagi Nadin Hamizah, kehidupan didunia luar itu keras, kasar, tak menyenangkan, bahkan cenderung jahat seperti seorang bajingan. Dunia luar juga diisi dengan orang-orang yang penuh ego tinggi, mementingkan diri sendiri, punya sikap iri benci, jahat dan lain sebagainya. Seolah-olah orang-orang tersebut punya sebilah duri, yang jika Nadin dekati, maka duri itu akan melukai dirinya.
Dengan hadirnya permasalahan hidup, maka disinilah kehadiran sosok ibu begitu berarti bagi hidup Nadin. Nadin menganggap ibunya bak pangeran yang siap membatunya, menyemangatinya, membelanya, melindunginya saat nadin merasa terpuruk karena menghadapi kenyataan hidup.
Bun, kalau saat hancur ku disayang
Apalagi saat ku jadi juara
Saat tak tahu arah kau di sana
Menjadi gagah saat ku tak bisa
Makna bait lirik 2: Lewat lirik ini, Nadin Hamizah berpadangan kalau seorang ibu pasti akan senantiasa hadir dalam setiap fase kehidupan anaknya. Terutama saat sang anak menghadapi kehidupan yang hancur atau gagal dalam kehidupan, ibu pasti kan senantiasa menyemangati dan menyayangi anaknya.
Jika hancur dan gagal saja disayang, apalagi jika anaknya jadi juara dan punya kehidupan yang bahagia. Sang ibu pasti kan meneteskan airmatanya, airmata haru dan penuh kebanggaan.
Bahkan jika sang anak salah dan kehilangan arah sekalipun, seorang ibu pasti akan ada untuk anaknya. Karena kesalahan yang kita perbuat, mungkin kita akan dimarahi dan dicaci maki oleh ibu (dengan gagahnya). Namun hal tersebut semata-mata karena seorang ibu begitu sayang pada anaknya. Sehingga sang ibu pasti kan selalu mendidik anaknya yang salah, yang tak bisa, yang nakal, untuk menjadi anak yang baik atau benar.
Bait lirik 3:
Bun, aku masih tak mengerti banyak hal
Semuanya berenang di kepala
Dan kau dan semua yang kau tahu tentangnya
Menjadi jawab saat ku bertanya
Bait lirik 4:
Sedikit kujelaskan tentangku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Makna bait lirik 4: Penghormatan dan rasa cinta Nadin Hamizah yang tergambar dalam lirik lagu bertaut ini, semata-mata untuk memberikan gambaran pada kita, bahwa sebagai seorang anak, kita harusnya menghormati dan menghargai ibu kita.
Pikirkanlah, dari kita masih dalam kandungan, masih ditimang, hingga sampai kita menjadi dewasa, kasih sayang ibu pada kita tak ada habisnya.
Bahkan banyak orang mengatakan bahwa cinta ibu kepada anaknya adalah cinta yang paling tulus dan murni, karena cinta tersebut tak pernah pamrih sedikitpun. Sehingga seberapapun kita membalas cinta tersebut, maka balasan kita tak akan cukup.
Namun mirisnya, dijaman sekarang ini masih banyak anak yang melawan orangtuanya sendiri. Anak sudah tidak lagi menghormati orangtua dan tidak memposisikan orangtua sebagai sosok yang dihormati lagi.
Bait lirik 5:
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyum
Makna bait lirik 5: Faktanya, hubungan antara seorang ibu dan anak takkan mungkin bisa diputus. Karena walau bagaimanapun ibu dan anak punya darah yang sama,punya ikatan batin yang sama, punya sifat yang sama, punya ego yang sama, dan kadang punya cara pandang yang sama dalam menghadapi permasalahan hidup.
Bait lirik 6:
Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Makna bait lirik 6: Pikiran Nadin selalu saja sampai pada pemikiran tentang perjuangan ibunya. Ia masih saja tertegun, bagaimana mungkin seorang wanita beruban yang rentan seperti ibunya, mampu berjuang setengah mati dalam memberi segala hal untuk anak-anaknya.
Semoga lama hidupmu di sini
Melihatku berjuang sampai akhir
Makna bait lirik 7: Nadin tak tau, kemana putaran nasib akan membawanya dimasa depan. Namun yang pasti, salah satu hal terpenting yang ia pinta dari Tuhan dalam setiap doanya adalah semoga ibunya selalu sehat dan panjang umur. Sehingga ibunya dapat melihat Nadin berjuang untuk sekedar membahagiakan ibunya atau membuat ibunya bangga. Walau tak bisa membalas semua kebaikan ibunya, setidaknya ia akan mengusahakan yang terbaik untuk ibunya sampai akhir hayatnya.
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Makna bait lirik 8: Jantung adalah organ tervital dalam hidup manusia, tak ada jantung maka hidup manusia akan sekejab berakhir begitu saja. Sama seperti jantung, ibu adalah hal tervital dalam hidup Nadin. Karena tanpa ibunya ia bukanlah siapa-siapa, karena tanpa ibunya ia mungkin tak bisa hidup sampai sekarang. Bagi Nadin ibunya adalah segala-galanya, oleh sebab itulah diakhir video klip musiknya Nadin kemudian bersimpuh dibawah kaki ibunya.
Kesimpulan:
Setelah diinterpretasikan dan dimaknai keseluruhan liriknya, maka jelaslah bahwa lagu Bertaut merupakan lagu sanjungan dan penghargaan Nadin Hamizah kepada sosok ibunya. Kasih ibu sepanjang masa. Begitulah besarnya rasa cinta yang ibu miliki untuk anaknya yang berusaha digambarkan Nadin lewat lagu bertaut ini. Perjuangan seorang ibu tidak dapat lagi diungkapkan dengan kata-kata. Bahkan, nyawa pun telah ia pertaruhkan demi melahirkan anaknya.
Tak ada yang lebih istimewa darinya. Tak ada yang memiliki kasih sayang setulus, sebaik dan sebesar ibu kepada anak-anaknya. Tak ada yang lebih nyaman selain berada di dekatnya. Sejauh apapun kita pergi untuk mencari kebahagiaan, ibu lah sebaik-baiknya tempat pulang, melabuhkan keluh kesah dan sumber kebahagiaan.
Oleh sebab itulah lagu Bertaut mengajarkan kita bahwa sebagai anak, sudah sepantasnya kita belajar untuk menghargai jasa orang tua apalagi ibu yang telah mengandung, melahirkan dan merawat hingga kita kini dewasa.
Lirik Lagu Bertaut Milik Nadin Amizah
Bun, hidup berjalan seperti bajinganSeperti landak yang tak punya teman
Ia menggonggong bak suara hujan
Dan kau pangeranku, mengambil peran
Bun, kalau saat hancur ku disayang
Apalagi saat ku jadi juara
Saat tak tahu arah kau di sana
Menjadi gagah saat ku tak bisa
Sedikit kujelaskan tentangku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Bun, aku masih tak mengerti banyak hal
Semuanya berenang di kepala
Dan kau dan semua yang kau tahu tentangnya
Menjadi jawab saat ku bertanya
Sedikit kujelaskan tentangku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Semoga lama hidupmu di sini
Melihatku berjuang sampai akhir
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
1 komentar