Makna Dibalik Lagu Green Day ~ Ordinary Word: Jadilah manusia sederhana
Friday, May 10, 2019
Add Comment
Judul lagu ini sama dengan
judul film yang disutradarai oleh Lee Kirk yang juga berjudul “Ordinary
World”. Bukan suatu kebetulan memang, karena dalam film tersebut, salah
satu tokoh utamanya adalah Billie Joe Armstrong (vokalis Green Day).
Sebuah film bergenre comedy yang memfokuskan cerita pada seorang mantan
bintang punk rock, Perry (diperankan oleh Billie Joe Armstrong). Masa muda
Perry dihabiskan tak jauh-jauh dari konser ke seluruh dunia dengan
dikelilingi dan dipuja oleh para fansnya. Kesuksesan yang seakan membuat Perry
lupa diri. Sebuah tamparan keras untuk Perri ketika bandnya mulai mengalami
penurunan karir dan namanya semakin redup. Hingga akhirnya, mereka memutuskan
untuk vakum dari dunia musik.
Sepuluh tahun sejak
vakum dari dunia musik, Perry (Billie Joe Armstrong) belum juga bisa menerima
bahwa dirinya sudah tak terkenal lagi. Ia pun bersusah payah menyesuaikan
diri dengan kehidupan normal, bersama istri dan anak yang ia cintai. Perry
yang bekerja di toko peralatan berat milik keluarga itu pun merasakan pukulan
demi pukulan atas kerasnya hidup,
Harapan pery untuk
keluar dari keterpurukan pun terwujud, ketika manajer lamanya memberi
kesempatan untuk menghidupkan kembali karier Perry. Dengan syarat dia akan
kehilangan kehidupanya saat ini, Namun, maukah ia kehilangan kehidupannya
saat ini? Walaupun kehidupanya tak sebaik dahulu, walaupun kehidupanya yang
sekarang sulit, tapi ia merasa punya kegembiraan terutama saat merasakan
kebersamaan dalam keluarganya.
Lagu ini pun kemudian sayup-sayup
terdengar sebagai penghias jalanya cerita film. Lagu ini seolah mengomentari
cerita dalam film yang begitu rumit dan kacau. Dan pada titik itulah semua
orang berpikir, kenapa tidak disederhanakan saja sih? Bukankah
sederhana itu baik? Itulah yang dimaksud sebagai "ordinary world
(Dunia yang biasa)”. Oke, agar lebih jelas bagaimana isi keseluruhan
lagunya, yuk lah kita interpretasi dan maknai lagunya bait demi bait.
|
Where can I find the
city of shining light
Di mana aku bisa temukan
kota yang bersinar
In an ordinary world?
Di dunia yang biasa?
How can I leave a
buried treasure behind
Bagaimana bisa aku
tinggalkan harta yang terkubur di belakang
In an ordinary world?
Di dunia yang biasa?
|
Lirik pertama penulis
lagu berusaha menjelaskan tentang gemerlapnya kehidupan, lampu ada
dimana-mana, layar handphone, layar komputer yang menyala, dunia yang begitu
bersinar dengan ritme yang berlangsung sangat cepat, ataupun dunia tak pernah
tidur dengan segala aktifitas. Bukankah hidup yang seperti itu sangatlah
rumit? Kadang kita akan menemui titik lelah terhadap semua itu dan
mengingginkan dunia yang lebih sederhana.
Dunia itu rumit
digambarkan pada lirik selanjutnya, khusunya pada tingkat konsumerisme yang
yang tinggi, gaya hidup berlebihan, selalu mementingkan harta dan materi,
kadang kala membuat kita stres. Ada baiknya kita meninggalkan semua itu ke
arah yang lebih sederhana. Asalkan bahagia kenapa tidak
|
The days into years
roll by
Hari ke hari tahun
berlalu
It's where that I live
until I die
Di tempat ini aku
habiskan seluruh hidupku
Ordinary world
Dunia yang biasa
|
Lirik ini menggambarkan
dengan jelas bahwa di sinilah kita hidup dengan kesederhanaan. hidup dengan
apa adanya dan tidak mengada-ada. Dalam artian seseorang yang hidup sederhana
itu menerima setiap keadaan dan menerima apapun yang dimiliki tanpa
menggerutu. merupakan salah satu gaya hidup yang bisa diterapkan untuk
mencapai kesuksesan hidup,terutama ketenangan jiwa dan pikiran
|
What would you wish if
you saw a shooting star
Apa yang kau pinta bila
melihat bintang jatuh
In an ordinary world?
Di dunia yang biasa?
I'd walk to the end of
the earth and afar
Aku sudah berjalan
hingga ujung bumi nanjauh
In an ordinary world
Di dunia yang biasa
|
Ya, karna hidup itu simple,
ada bintang jatu maka berharaplah. Ungkapan tersebut juga menginterpretasikan
bahwa dalam kehidupan yang sederhana, orang tidak menerima begitu saja
nasibnya, mereka juga berusaha dan tak berhenti sampai disitu saja. lirik “I'd
walk to the end of the earth and afar” menjelaskan lebih lanjut tentang
usaha-usaha mereka selanjutnya, mereka berfikir, mengembangkan diri, hingga
ujung bumi nan jauh. Sampai akhirnya ia menemukan makna dari kata
“kesederhanaan” dimana ketenangan hati dan pikiran yang tenang adalah kunci
utama agar hidup kita bahagia.
|
Baby, I don't have
much
Kasih, aku tak punya
banyak
But what we have is
more than enough
Tapi apa yang kita
miliki sudah lebih dari cukup
Ordinary world
Dunia yang biasa
|
Lirik ini adalah klimaks
dari keseluruhan lagu, sebuah lirik yang sangat menyentuh, di lirik ini
penulis lagu seolah membayangkan jika ditanya seseorang (terutama orang yang
kita sayangi) tentang “kamu itu punya apa? Kamu itu bisa apa?” Maka
jawabanya adalah “kasih aku tak punya banyak, tapi apa yang yang kita
miliki sudah lebih dari cukup, inilah aku yang apa adanya, yang bersukur akan
hidup, yang menikmati fase dalam hidup. Apakah kamu tak senang hidup damai
dan bahagia seperti itu
|
Kesimpulan:
Setelah kita interpretasi
dan maknai keseluruhan lirik lagunya, dapat kita simpulkan bahwa lagu ini
menerangkan tentang bagaimana kita menjalani hidup diatara gemerlapnya dunia
dan semua masalah yang ada didalamnya. Semua hal tersebut membuat hidup kita
semakin rumitnya. Pada titik tersenut lah kadang kita menginginkan sesuatu
yang “sederhana” dimana kesederhanaan kadang membuat hidup kita, hati dan
pikiran kita menjadi damai dan bahagia.
*Penulis lirik lagu
Ordinary world adalah Billie Joe Armstrong. Lagu ini rilis pada tahun 2016.
Sedangkan interpretasi pemaknaan pada lirik lagu ini berasal dari pendapat
pribadi penulis blog
|
0 Response to "Makna Dibalik Lagu Green Day ~ Ordinary Word: Jadilah manusia sederhana"
Post a Comment